Pages
- Home
- KURIKULUM
- PERANGKAT TK-PAUD
- PERANGKAT SD
- PERANGKAT MI
- PERANGKAT SMP
- PERANGKAT MTS
- PERANGKAT SMA
- PERANGKAT SMK
- PERANGKAT MA
- PERANGKAT MAK
- PERANGKAT SLB
- PERANGKAT PKBM
- PENILAIAN
- KESISWAAN
- UKG-GP
- SKP
- PKG
- DUPAK
- PUPNS
- DAPODIK
- SERGUR
- GURU-PNS
- KKG MGMP
- ADMINISTRASI SEKOLAH
- APLIKASI PENDIDIKAN
- M3S
- KARYA ILMIAH
- MOTIVASI
- PANDUAN TIK
Jun 28, 2013
Jun 20, 2013
Renungan Hatiku
RENUNGAN HATIKU
Yaa Robb ...
Tidaklah Engkau mengutus seorang Rasul, melainkan akan ada orang-orang yang memusuhinya.
Rasulullah saw bersabda: “Janganlah kalian saling mendengki, saling menfitnah (untuk suatu persaingan yang tidak sehat), saling membenci, saling memusuhi dan jangan pula saling menelikung transaksi orang lain. Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslimnya yang lain, ia tidak menzaliminya, tidak mempermalukannya, tidak mendustakannya dan tidak pula melecehkannya. Takwa tempatnya adalah di sini, seraya Nabi saw menunjuk ke dadanya tiga kali. Telah pantas seseorang disebut melakukan kejahatan, karena ia melecehkan saudara muslimnya. Setiap muslim atas sesama muslim yang lain adalah haram darahnya, hartanya dan kehormatannya. (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)
Rasulullah saw. Bersabda: “Hindarilah dengki karena dengki itu memakan (menghancurkan) kebaikan sebagaimana api memakan (menghancurkan) kayu bakar” (HR Abu Dawud)
May 26, 2013
GURU DALAM MENGELOLA PROSES PEMBELAJARAN
UPAYA GURU DALAM MENGELOLA PROSES PEMBELAJARAN
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Oleh: Jajang Sulaeman, S.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menempati kedudukan dan fungsi peran yang amat strategis
terutama dalam rangka pembentukan dan pembinaan sumber daya manusia (human
resources). Dalam pasal 1 ayat (1) UU Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasionl dijelaskan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Keseluruhan upaya pendidikan dilakukan diberbagai jenis, jalur dan jenjang
pendidikan agar mampu mencapai tujuan pendidikan diharapkan. Dalam pasal 3 UU
Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Apabila kita teliti tujuan pendidikan nasional tersebut di atas, maka
secara eksplisit menegaskan perlunya pembinaan potensi peserta didik melalui
Pendidikan Dasar agar mereka mampu tampil menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kualitas ini sangat penting dan menjadi
dasar bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia pada aspek-aspek yang
lainnya.
Adapun kualitas proses dan hasil pendidikan di
Sekolah Dasar pada intinya banyak ditentukan oleh kualitas proses pembelajaran yang
terbentuk oleh beberapa komponen pembelajaran yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi secara fungsional untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan.
Dalam konteks pembelajaran inilah terdapat dua komponen manusiawi yang
memiliki kedudukan dan fungsi peran yang sentral dan strategis, yakni komponen
guru dan siswa. Sardiman A.M. (2006:14) menjelaskan bahwa “Proses belajar
mengajar akan senantiasa merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur
manusiawi, yakni siswa sebagai fihak yang belajar dan guru sebagai fihak yang
mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya”. Dalam proses pembelajaran ini
guru harus mampu berperan secara optimal agar benar-benar mampu mengelola dan
mengoptimalkan proses dan hasil belajar siswa sesuai tujuan pembelajaran.
Sebagai tenaga
profesional, seorang guru dituntut mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan
mempertahankan kondisi belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran.
Menurut Amatembun (dalam Supriyanto, 1991:22) “Pengelolaan kelas adalah upaya
yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang-tumbuhkan
motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan”. Sedangkan
menurut Usman (2005 :97) “Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak
bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif”. Pengelolaan kelas dipandang
sebagai salah satu aspek penyelenggaraan sistem pembelajaran yang mendasar, di
antara sekian macam tugas guru di dalam kelas.
Dari dua pendapat tersebut jelas bahwa guru Sekolah
Dasar (SD) sebagai tenaga profesional harus mampu mengelola proses pembelajaran
sehingga benar-benar dapat menciptakan proses dan hasil belajar siswa secara
optimal. Dengan kata lain kita dapat berasumsi bahwa upaya guru SD dalam mengelola proses pembelajaran memiliki hubungan yang erat dengan
proses dan hasil belajar siswa SD.
Sementara itu kita semua tidak bias menutup mata dari kondisi objektif yang
ada dimana pada umumnya guru masih belum mampu mengelola proses pembelajaran
yang mampu melibatkan aktivitas belajar siswa secara optimal. Para guru masih
banyak yang menggunakan metode pembelajaran yang tradisional, sehingga aktivitas
guru lebih dominan dan siswa hanya menjadi pendengar dan pencatat materi
pelajaran saja. Begitu pula para guru, termasuk guru SD, masih terbatas dalam penggunaan media dan sumber pembelajaran. Sehingga
proses pembelajaran cenderung tidak optimal dan menjadikan siswa pasif.
Fenomena tersebut sangat menarik untuk diteliti terutama dalam kaitannya
dengan prestasi belajar siswa, mengingat hasil yang akan dicapai tentu akan
sangat ditentukan oleh prosesnya itu sendiri. Dengan perkataan lain, bahwa
proses pembelajaran akan menentukan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penulis merasa tertarik untuk
mengkaji secara konseptual tentang upaya guru dalam pengelolaan
proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar.
Pengkajian ini disusun dalam bentuk makalah/artikel konseptual dengan judul : UPAYA
GURU DALAM PENGELOLAAN PROSES PEMBELAJARAN UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Berpijak dari judul penelitian dan latar belakang masalah, maka yang
menjadi pokok permasalahan dari makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut, “Bagaimana
upaya guru dalam mengelola proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa di Sekolah Dasar.”
Mengingat pokok permasalahan tersebut
relatif luas ruang lingkupnya, maka penulis membatasinya pada sub-masalah
sebagai berikut :
1. Upaya guru dalam pengelolaan proses pembelajaran di Sekolah Dasar.
2. Prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar.
3. Upaya guru dalam pengelolaan proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh gambaran konseptual tentang upaya guru dalam pengelolaan proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di
Sekolah Dasar.
Sedangkan mengacu pada sub-sub masalah
yang akan dikaji, penulis dapat menetapkan beberapa tujuan khusus dari
penelitian ini, yaitu :
1. Untuk memperoleh gambaran konseptual tentang bagaimana upaya guru dalam pengelolaan
proses pembelajaran di Sekolah
Dasar.
2. Untuk memperoleh gambaran
konseptual tentang prestasi belajar siswa di
Sekolah Dasar.
3. Untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana upaya guru dalam pengelolaan
proses pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi
belajar siswa di Sekolah
Dasar.
D. Kegunaan Penelitian
Proses dan hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik
secara teoritik maupun secara empirik mengenai hubungan antara peran guru
sebagai motivator dengan minat siswa terhadap mata pelajaran PAI. Untuk
lebih jelasnya kegunaan dari penelitian ini dapat dikategorikan sebagai berikut
:
1. Kegunaan Teoritis
a. Secara metodologis,
penelitian ini dapat menjadi wahana yang baik bagi penulis untuk menerapkan
sekaligus menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan penulisan
karya tulis ilmiah.
b. Secara substantif,
penelitian ini dapat menjadi wahana yang baik bagi penulis untuk menerapkan dan
mengembangkan wawasan keilmuan dan keterampilan, terutama dalam kaitan dengan
substansi masalah penelitian.
c. Secara
teoritis,
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait dalam
mengembangkan konsep dan teori untuk meningkatakan proses dan hasil pembelajaran di
Sekolah Dasar.
2. Kegunaan Praktis
a.
Secara metodologis, penelitian ini sangat
bermanfaat bagi penulis dalam menerapkan dan mengembangkan kemampuan melakukan
penelitian ilmiah.
b.
Secara substantif, penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis
untuk menerapkan dan mengembangkan wawasan keilmuan dan keterampilan terkait
dengan masalah aktual tentang dalam
dunia pendidikan, terutama berkaitan dengan proses dan hasil pembelajaran di
Sekolah Dasar.
c.
Secara empirik diharapkan penelitian ini
dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan, baik
berkenaan dengan metode penelitian ilmiah maupun peningkatan peran guru sebagai pengelola proses dan hasil
pembelajaran di Sekolah Dasar.
E. Metode dan
Teknik Pembahasan
Metode
yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode deskriptif, yaitu suatu
metode penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu permasalahan yang
aktual.
Setiap metode mengisyaratkan beberapa
teknik yang relevan. Oleh karena itu dalam hal ini penulis akan menggunakan
teknik studi literature/kepustakaan, yakni membahas permasalahan dengan cara
mengkaji beberapa konsep dan teori yang bersumber dari berbagai sumber
kepustakaan, baik cetak maupul elektronik.
F. Sistematika
Penulisan
Penulisan
makalah ini disusun dengan sistematika terdiri dari tiga bab, yakni sebagai
berikut :
Bab
I tentang pendahuluan yang mencakup : latar belakang masalah, perumusan dan
pembatasan masalah, tujuan, kegunaan, metode dan teknik pembahasan, dan
sistematika penulisan.
Bab
II tentang pembahasan/diskusi yang berisi kajian tentang sub-sub masalah yang
telah ditetapkan.
Bab
III tentang kesimpulan dan saran yang berisi pemaknaan atau generalisasi hasil
pembahasan serta rekomendasi berdasarkan temuan pada proses dan hasil
pembahasan masalah.
Subscribe to:
Posts (Atom)