Jul 10, 2017

Buku Bahasa Inggris (Wajib) SMA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

Buku Bahasa Inggris (Wajib) SMA
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017



Buku Bahasa Inggris (Wajib) SMA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada Abad 21 telah memosisikan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa utama dalam komunikasi antar bangsa dan pergaulan dunia. Kurikulum 2013 yang dirancang untuk menyongsong model pembelajaran Abad 21 menyadari peran penting bahasa Inggris untuk menyampaikan gagasan melebihi batas negara Indonesia serta untuk menyerap gagasan dari luar yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Untuk tujuan tersebut, telah dikembangkan Buku Siswa Bahasa Inggris untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, Buku Bahasa Inggris untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X ini bertujuan untuk memberikan petunjuk umum maupun petunjuk khusus kepada guru tentang cara menggunakan Buku Siswa semaksimal mungkin dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Hal penting yang perlu diketahui oleh guru adalah bahwa Buku Siswa dikembangkan dalam rangka membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkomunikasi siswa melalui pengalaman pembelajaran yang berbentuk beragam kegiatan berkomunikasi aktif, baik melalui kegiatan berbahasa Inggris yang bersifat reseptif maupun produktif.

Hanya dengan terlibat aktif dalam kegiatan berkomunikasi, siswa dapat membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilan berkomunikasi. Buku ini diharapkan mampu merealisasikan implementasi Kurikulum 2013 di dalam kelas bahasa Inggris karena prosedur dan instruksi yang dikembangkan telah diupayakan agar dapat membantu siswa mencapai empat keterampilan berbahasa. Mengingat bahwa penyajian isi dan pengalaman belajar dalam Buku Siswa merujuk pada pendekatan pembelajaran bahasa berbasis teks, baik lisan maupun tulis, maka guru bertugas memfasilitasi siswa agar dapat memahami fungsi sosial, struktur teks, dan fitur kebahasaan berbagai teks seperti yang diamanahkan oleh Standar Isi dalam Kurikulum 2013. Guru perlu membimbing siswa agar mampu mengungkapkan gagasan, baik secara lisan maupun tulis, dengan mengikuti kaidah dan langkah retorika yang sesuai. Aktivitas belajar pada setiap bab pada umumnya disusun dengan mengikuti tahapan yang sesuai dengan prinsip dasar belajar bahasa asing, yaitu tahap penyajian atau pemodelan (presentation), tahap perlatihan (practice), dan tahap penggunaan (production).

Dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis teks, guru dapat menuntun siswa mengeksplorasi beragam teks dalam Buku Siswa, yang disesuaikan dengan amanat kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013. Beragam teks disajikan melalui tema-tema yang berkaitan dengan fenomena alam dan sosial di Indonesia, yang dimaksudkan untuk mengembangkan karakter penting seperti kecintaan pada alam Indonesia dan sikap menjaganya, serta mengembangkan karakter mengasihi sesama sebagai dasar terbentuknya perilaku sosial yang positif. Namun, untuk menambah wawasan pengetahuan siswa, beberapa teks juga mengambil tema yang lebih global.

Berbagai prosedur dan instruksi yang disarankan dalam buku ini diupayakan dapat mendorong penggunaan belajar berkelompok dalam berbagai bentuk, dengan tujuan agar siswa banyak berinteraksi, sehingga terbangun kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim. Dengan demikian, siswa berlatih untuk berpartisipasi dalam menyampaikan gagasan dan pemikirannya berkaitan dengan jenis teks yang sedang dipelajari, yang pada akhirnya dapat mengembangkan keberanian siswa dalam mengemukakan ide atau gagasan. Guru diharapkan selalu mendorong siswa untuk menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu guru disarankan untuk terbiasa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan mengajarkan kepada siswa ungkapan-ungkapan yang biasa digunakan dalam interaksi di kelas (classroom English).

Buku ini menunjukkan bahwa peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada Buku Siswa sangatlah penting. Oleh karenanya, guru diharapkan dapat memperkaya isi Buku Siswa dengan kreasi dan kreativitasnya dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan, yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam terdekat dengan konteks mengajar. 

Berikut saya share Buku Bahasa Inggris (Wajib) SMA K13 Edisi Revisi 2017 :
Buku Guru Bahasa Inggris (Wajib) Kelas X SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Siswa Bahasa Inggris (Wajib) Kelas X SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Guru Bahasa Inggris (Wajib) Kelas XI SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Siswa Bahasa Inggris (Wajib) Kelas XI SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download



Buku Matematika (Wajib) SMA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

Buku Matematika (Wajib) SMA
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017



Buku Matematika (Wajib) SMA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017
Bapak/Ibu guru kami yang terhormat, banyak hal yang sudah kita lakukan sebagai usaha membelajarkan peserta didik dengan harapan, mereka berketuhanan, berperikemanusiaan, berpengetahuan, dan berketerampilan melalui pendidikan matematika. Harapan dan tugas mulia ini cukup berat, menuntut tanggung jawab yang tidak habis-habisnya dari generasi ke generasi.

Banyak masalah pembelajaran matematika yang dihadapi, bagaikan menelusuri sebuah lingkaran dengan titik-titik masalah yang tak berhingga banyaknya. Tokoh pendidikan matematika Soedjadi dan Yansen Marpaung menyatakan, kita harus berani memilih/menetapkan tindakan dan menghadapi risiko untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di setiap sekolah tempat guru melaksanakan tugas profesionalitasnya. Artinya, guru sebagai orang yang pertama dan yang utama bertindak sebagai pengguna kurikulum perlu mengenal karakteristik siswa dengan baik, dan dituntut bekerja sama dalam memikirkan jalan keluar jika ada permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu, pola pembelajaran yang bagaimana yang sesuai dengan karakteristik matematika dan karakteristik peserta didik di sekolah Bapak/Ibu gurulah yang lebih mengetahui.

Salah satu alternatifnya adalah mengembangkan pembelajaran matematika berbasis paham konstruktivisme. Buah pikiran ini didasarkan pada prinsip bahwa (1) setiap anak lahir di bumi, mereka telah memiliki potensi, (2) cara berpikir, bertindak, dan persepsi setiap orang dipengaruhi budaya, (3) matematika adalah produk budaya, hasil konstruksi sosial dan sebagai alat penyelesaian masalah kehidupan, dan (4) matematika adalah hasil abstraksi pikiran manusia. Untuk itu, diperlukan perangkat pembelajaran, media pembelajaran, dan asesmen otentik dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.

Model pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik yang relevan dengan karakteristik matematika dan tujuan pembelajarannya cukup banyak, seperti (1) model pembelajaran berbasis masalah, (2) pembelajaran kontekstual, (3) pembelajaran kooperatif, dan (4) banyak model pembelajaran lainnya. Dengan demikian, Bapak/Ibu dapat mempelajarinya secara mendalam melalui aneka sumber pembelajaran.

Pokok bahasan yang dikaji dalam buku petunjuk guru ini, mencakup materi yang terdapat di dalam suku siswa. Berbagai konsep, aturan, dan sifat-sifat dalam matematika yang ditemukan melalui penyelesaian masalah nyata dan media pembelajaran yang terkait dengan materi yang diajarkan. Seluruh materi yang diajarkan mengacu pada pencapaian kompetensi yang ditetapkan dalam Kurikulum Matematika 2013. Semua petunjuk yang diberikan dalam buku ini hanyalah pokok-pokoknya saja. Oleh karena itu, Bapak/Ibu guru dapat mengembangkan dan menyesuaikan dengan keadaan dan suasana kelas maupun sekolah saat pembelajaran berlangsung.

Berikut saya share Buku Matematika (Wajib) SMA K13 Edisi Revisi 2017 :
Buku Guru Matematika (Wajib) Kelas X SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Siswa Matematika (Wajib) Kelas X SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Guru Matematika (Wajib) Kelas XI SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Siswa Matematika (Wajib) Kelas XI SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download




Buku Bahasa Indonesia (Wajib) SMA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017

Buku Bahasa Indonesia (Wajib) SMA
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017



Buku Bahasa Indonesia (Wajib) SMA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017
Pengembangan buku ini bertolak dari Kurikulum 2013 yang direvisi. Berdasarkan kurikulum tersebut, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan pada pengembangan kompetensi berbahasa dan bersastra peserta didik melalui kegiatan mendengarkan (listening), membaca (reading), memirsa (viewing), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Kompetensi memirsa merupakan kompetensi yang diperlukan di Abad 21 karena konteks social ini sangat dekat dengan peserta didik. Peserta didik dihadapkan pada bahasa untuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks. Peserta didik dipajankan pada beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teks dan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkan kompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis dan mencipta dikembangkan secara sistematis dan berperspektif ke masa depan.

Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat secara cerdas, santun, dan bermartabat melalui penguasaan, pemahaman, dan keterampilan menggunakan teks, baik lisan maupun tulis. Untuk mendukung tujuan tersebut maka pembelajaran kompetensi berbahasa, bukan hanya pada penguasaan tentang bahasa namun juga pada penggunaan bahasa secara lisan dan tulis dalam konteks sosial-budaya.

Pembelajaran kompetensi bersastra, bukan hanya pada kegiatan mengapresiasi, tetapi juga berekspresi dan berkreasi sastra sesuai dengan potensi peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 juga diharapkan dapat mengembangkan aktivitas literasi peserta didik. Literasi bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menafsirkan, dan menciptakan teks yang tepat, akurat, fasih, dan penuh percaya diri selama belajar di sekolah dan untuk bekal berkehidupan di masyarakat. Pilihan teks mencakup teks media, teks sehari-hari, dan teks di dunia kerja. Pada pengembangan kompetensi literasi ini peserta didik di SMA/MA atau SMK/MAK dituntun untuk dapat membaca paling sedikit 18 judul buku, namun bukan buku teks pelajaran. Dengan demikian, pada saat peserta didik belajar di Kelas X harus dapat membaca paling sedikit 6 judul buku. Buku-buku yang dimaksud adalah buku-buku pengayaan pengetahuan, pengayaan keterampilan, atau pengayaan kepribadian, baik fiksi (kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel, drama) maupun buku nonfiksi (biografi, otobiografi, buku motivasi, petuah, atau buku panduan beribadah). Untuk menuntun peserta didik agar dapat membaca 6 judul buku, Ibu/Bapak guru dapat memotivasi peserta didik agar buku bacaan itu dilaporkan setiap bulan, dengan asumsi bahwa satu semester itu ditempuh dalam 6 bulan. Namun, Ibu/Bapak guru dapat menerapkan cara lain untuk mengakselerasi kegiatan membaca buku yang dilakukan peserta didik sehingga kegiatan ini mendorong peserta didik untuk aktif membaca dan menulis sebagai salah satu cara menunjang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Konsep utama pengembangan buku teks ini adalah genre-based. Adapun genre (fungsi bahasa) dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan fungsi komunikasi. Setiaap jenis genre (tipe teks) memilki kekhasan cara pengungkapan struktur retorika teks, isi, dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Jika KTSP menekankan pendekatan komunikatif maka Kurikulum 2013 lebih menajamkan efek komunikasinya dan dampak fungsi sosialnya. Misalnya, jika pada KTSP peserta didik diajari menulis surat dengan format standar tidak terlalu menekankan pada isi surat, maka materi surat pada Kurikulum 2013 harus dapat berdampak sosial yang menunjukkan kepribadian saat menulis surat lamaran pekerjaan atau surat lamaran yang dapat meyakinkan orang lain. Bahasa dan Isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika, Content Language Integrated Learning (CLIL) yang menonjolkan 4 unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).

Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia kepada peserta didik, Ibu/Bapak guru menggunakan teks dalam konteks sosial. Untuk mencapai kompetensi berbahasa dan bersastra yang diharapkan, peserta didik dapat diajak untuk mengikuti tahapan belajar secara saksama. Ibu/Bapak guru dapat memulai pembelajaran dari pemahaman teks dan mendorong siswa dapat mengidentifikasi jenis dan makna yang terdapat dalam teks. Peserta didik diajak untuk mengkonstruksi pikirannya dari teks yang dibaca atau didengar (diusahakan agar kemampuan mendengarkan dan membaca dikembangkan secara seimbang). Tahap berikutnya, peserta didik diajak untuk mengidentifikasi struktur retorika, isi, dan penggunaan unsur kebahasaan. Selanjutnya, peserta didik diajak untuk melakukan pemodelan dan mendekonstruksi. Pada tahap ini, Ibu/Bapak guru dapat menggunakan pendekatan scientific sebagai salah satu alternatif proses pembelajaran kepada peserta didik. Tahap berikutnya adalah mengkonstruksi teks, baik dengan bantuan teman (berkelompok) maupun guru. Namun, pada akhirnya, peserta didik harus dituntun untuk dapat mengkonstruksi secara mandiri.

Selain itu, peserta didik diharapkan dapat melaporkan buku yang dibaca secara terprogram (paling sedikit membaca 6 buku, selain buku teks pelajaran). Ibu/Bapak guru juga dapat menambah teks lain, selain yang terdapat di dalam buku siswa sehingga peserta didik semakin kaya dengan berbagai contoh teks yang sering ditemukan di lingkungan sosial-budayanya. Ibu/Bapak guru harus dapat memotivasi peserta didik untuk dapat mengikuti tahap-tahap belajar sebagaimana disajikan dalam buku ini. Namun, sangat dimungkinkan Bapak/Ibu guru mengembangkan pembelajaran secara kreatif disesuaikan dengan materi, karakteristik sosial, dan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, sebaiknya peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dan tahap-tahap belajar sebagaimana yang diarahkan oleh Bapak/Ibu guru agar dapat memiliki kompetensi berbahasa dan bersastra yang menjadi tujuan belajar.

Berikut saya share Buku Bahasa Indonesia (Wajib) SMA K13 Edisi Revisi 2017 :
Buku Guru B. Indonesia (Wajib) Kelas X SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Siswa B. Indonesia (Wajib) Kelas X SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Guru B. Indonesia (Wajib) Kelas XI SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download
Buku Siswa B. Indonesia (Wajib) Kelas XI SMA K13 Edisi Revisi 2017. Download