Sep 23, 2015

Permainan Tradisional

KAJIAN TEORITIS PERMAINAN TRADISIONAL
Oleh: Jajang Sulaeman, S.Pd.


1.    Pengertian Permainan Tradisional

Kehidupan bermain adalah kehidupan anak-anak dan melalui bermain mereka meniru aktivitas yang dilaksanakan orang dewasa. Bermain juga dapat dikatakan sebagai awal timbulnya kreativitas, karena bermain akan memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasikan dorongan-dorongan kreatifnya, kesempatan untuk merasakan objek-objek dan tantangan untuk menemukan sesuatu dengan cara-cara baru (Mulyadi, 2004). 

Melalui bermain anak-anak mengembangkan fantasi, daya imajinasi dan kreativitasnya, bermain dapat menumbuhkan kesenangan dan kepuasan, selain itu banyak nilai-nilai penting yang dihasilkan dari bermain, antara lain sosialisasi, rangsangan kreativitas, sarana belajar, penyaluran energi emosional, perkembangan moral, fisik dan kepribadian (Hurlock,1992). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara sikap bermain dan kreativitas. Melalui bermain, anak akan belajar menghadapi tantangan dan menemukan minat-minatnya. Anak yang menggunakan waktu untuk bermain kemudian diminta untuk mengerjakan suatu tugas akan mempunyai hasil yang cenderung lebih kreatif daripada anak yang mengerjakan tugas satu langsung mengerjakan tugas yang lain tanpa menggunakan waktu untuk bermain. 

Ada berbagai macam permainan yang dapat meningkatkan kreativitas verbal anak, salah satunya adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan simbolisasi dari pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacam-macam fungsi atau pesan dibaliknya (Hayuningtyas, 2005). Permainan tradisional merupakan hasil budaya yang besar nilainya bagi anak-anak dalam rangka berfantasi, berekreasi, berkreasi, berolah raga yang sekaligus sebagai sarana berlatih untuk hidup bermasyarakat, keterampilan, kesopanan serta ketangkasan (Yarahnitra,1992). 

Aspek-aspek permainan tradisional diantaranya: a) aspek jasmani yang terdiri dari kekuatan dan daya tahan tubuh serta kelenturan; b) aspek psikis, yang meliputi unsur berfikir, unsur berhitung, kecerdasan, kemampuan membuat siasat, kemampuan mengatasi hambatan, daya ingat, dan kreativitas; c) aspek sosial meliputi unsur kerjasama, suka akan keteraturan, hormat menghormati, balas budi dan sifat malu (Guilford dalam Nursito, 2000). 

Permainan tradisional sering pula disebut dengan istilah olahraga tradisional. Olahraga tradisional merupakan ciri suatu bangsa, dan hasil suatu peradaban. Bangsa mana yang tidak bangga pada olahraganya sendiri? Karenanya, menggali, melestarikan dan mengembangkan olahraga tradisional adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari. Selain telah menjadi ciri suatu bangsa, olahraga tradisional adalah  salah satu bagian terbesar dalam suatu kerangka yang  lebih luas yaitu kebudayaan.

Olahraga tradisional merupakan istilah yang sudah lazim digunakan untuk menyebut berbagai jenis permainan khas dari daerah tertentu, yang telah dimainkan oleh masyarakat setempat secara turun-temurun.

Olahraga tradisional menurut Ditjen PLSPO Depdikbud (1983) adalah olahraga atau permainan yang sudah sejak lama ada, yang kadang-kadang masih ada kaitannya dengan upacara-upacara adat atau kegiatan lain yang ada hubungannya dengan perjuangan hidup. Disebut sebagai olahraga, karena pada umumnya permainanpermainan tersebut melibatkan dan membutuhkan aktivitas fisik (gross motor skills).

Digolongkan ke dalam sesuatu yang tradisional karena bentuk aktivitas tertentu merupakan  “kegiatan” yang sudah biasa dilakukan sejak dahulu, dan biasanya baik sarana maupun prasarana yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut berupa benda-benda yang old fashion dan tidak atau belum tersentuh oleh modernitas. Haviland (1987) menyatakan bahwa sesuatu dapat disebut tradisional atau bersifat tradisi bila hal tersebut merupakan kebiasaan-kebiasaan lama (old cultural practices) yang biasanya memiliki ciri-ciri yang bertolak belakang dengan kebiasaan saat ini.

Menurut Sumardiyanto bahwa olahraga lebih menitikberatkan pada permainan. Menurut kamus umum tentang definisi olahraga tradisional adalah aktivitas fisik yang dialkukan secara sadar dan disengaja serta menggunakan aturan atas dasar kebiasaan yang secara turun-temurun terjadi di suatu masyarakat. Olahraga tradisional ini dalam pelaksanaan aturan permainan disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah tersebut. Sedangkan pengertian permainan termasuk bergerak, artinya permainan selalu diiringi oleh gerakan. Bukan hanya gerakan jasmani saja, tetapi gerakan jiwa juga. 

2.    Manfaat Permainan Tradisional

Permainan tradisional sudah hampir terpinggirkan dan tergantikan dengan permainan modern. Hal ini terjadi terutama di kota-kota besar. Sebaiknya ada upaya dari orang-orang tua/dewasa yang pernah mengalami fase bermain permainan tradisional untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali permainan tradisional. Sebab, permainan-permainan tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa, fisik, dan mental anak.

Pengaruh dan manfaat permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak sebagaimana dijelaskan anneahira.com yang dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

a.    Anak menjadi lebih kreatif

Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh para pemainnya. Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.

Selain itu, permainan tradisioanal tidak memiliki aturan secara tertulis. Biasanya, aturan yang berlaku, selain aturan yang sudah umum digunakan, ditambah dengan aturan yang disesuaikan dengan kesepakatan para pemain. Di sini juga terlihat bahwa para pemain dituntut untuk kreatif menciptakan aturan-aturan yang sesuai dengan keadaan mereka.


b.    Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak

Saat bermain, anak-anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan sebagai terapi untuk anak-anak yang memerlukannya kondisi tersebut.

c.    Mengembangkan kecerdasan majemuk anak

1)   Mengembangkan kecerdasan intelektual anak

Permainan tradisional seperti permainan Gagarudaan, Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri mampu membantu anak untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, permainan tersebut akan menggali wawasan anak terhadap beragam pengetahuan.

2)   Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak

Hampir semua permainan tradisional dilakukan secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan:

a)    Mengasah emosinya sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain,

b)   Nyaman dan terbiasa dalam kelompok.

Beberapa permainan tradisional yang dilakukan secara berkelompok di antaranya:

a)    Bebentengan,

b)   Adang-Adangan,

c)    Anjang-Anjangan

d)   Kasti.


3)   Mengembangkan kecerdasan logika anak

Beberapa permainan tradisional melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya, misalnya:

a)    Engklek

b)   Congkak

c)    Macan/Dam Daman

d)   Lompat tali/Spintrong

e)    Encrak/Entrengan

f)    Bola bekel

g)   Tebak-Tebakan

4)   Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak

Pada umumnya, permainan tradisional mendorong para pemainnya untuk bergerak, seperti melompat, berlari, menari, berputar, dan gerakan-gerakan lainnya. Contoh permainannya adalah:

a)    Nakaluri

b)   Adang-Adangan

c)    Lompat tali

d)   Baleba

e)    Pulu-Pulu

f)    Sorodot Gaplok

g)   Tos Asya

h)   Heulang jeung Hayam

i)     Enggrang

5)   Mengembangkan kecerdasan natural anak

Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam. Contoh permainannya adalah:

a)    Anjang-Anjangan/dadagangan dengan membuat minyak dari daun bunga sepatu, mie baso terbuat dari tumbuhan parasit berwarna kuning yang bisanya tumbuh di tumbuhan anak nakal.

b)   Mobil-mobilan terbuat dari kulit jeruk bali

c)    Engrang terbuat dari bambu

d)   Encrak menggunakan batu

e)    Bola sodok menggunakan bambu

f)    Parise terbuat dari bambu

g)   Calung terbuat dari bambu

h)   Agra/sepak takraw, bolanya terbuat dari rotan

6)      Mengembangkan kecerdasan spasial anak

Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional Anjang-Anjangan. Permainan itu mendorong anak untuk mengenal konsep ruang dan berganti peran (teatrikal).

7)      Mengembangkan kecerdasan musikal anak

Nyanyian atau bunyi-bunyian sangat akrab pada permainan tradisional. Permainan-permainan yang dilakukan sambil bernyanyi di antaranya:

a)   Ucang-Ucang Angge

b)   Enjot-Enjotan

c)   Calung

d)  Ambil-Ambilan

e)   Tari Tempurung

f)    Berbalas Pantun

g)   Wayang

h)   Pur-Pur Sadapur

i)     Oray-Orayan

8)      Mengembangkan kecerdasan spiritual anak

a)   Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa.

b)   Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa.

c)   Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya.

d)  Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu.

e)   Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri para pemainnya/anak-anak.



3.    Jenis-Jenis Permainan Tradisional

Bila berbicara mengenai olahraga, maka kita menyadari bahwa ada bermacam-macam cabang olahraga yang bisa kita pilih dan berkomitmen untuk menekuninya. Ada olahraga modern yang cara dan aturannya akan berbeda dengan olahraga tradisional yang masih minim baik dari tata cara bermain dan aturan-aturannya.

Ada olahraga yang dirancang dan dilakukan untuk melatih kondisi fisik atau otot para pelakunya, ada pula yang dibuat untuk menstimulasi kesegaran rohani /psikis dan merangsang kerja otak. Maka perlu kita ketahui beberapa macam olahraga yang ada.

a.    Berdasarkan Masa.

1)   Olahraga Modern.

Dalam lingkup ini, olahraga yang dimaksud modern adalah olahraga yang telah resmi, baik secara aturan permainan dan alat yang digunakan bermain di seluruh negara. Dan secara internasional, cabang-cabang olahraga modern ini tidak bisa diubah salah satu atributnya tanpa perubahan dari induk-induk organisasi olahraga dunia terkait. Beberapa cabang olahraga modern itu misalnya : anggar, angkat besi, bulutangkis, catur, golf, loncat indah, menembak, sepak bola, tenis, tinju, dan lain-lain.

2)   Olahraga Tradisional.

Sejauh ini hanya di Indonesia yang mengenalkan jenis olahraga tradisional kepada publik dalam negeri. Yang dimaksud tradisional adalah jenis olahraga yang timbul berdasar permainan dari masing-masing suku dan etnis yang ada di Indonesia. Dan cabang-cabang ini tidak semuanya dilombakan baik secara nasional maupun internasional. Adapun cabang-cabang di dalamnya adalah : sepak takraw, pencak silat, karapan sapi, egrang, dan lain-lain.

b.    Berdasarkan Organ Tubuh

1)   Olahraga Fisik/Otot

Sesuai dengan porsi dan latihan yang dilakukan, olahraga fisik atau otot ini lebih menitikberatkan pada ketahanan fisik dan kekuatan otot pelaku dimana sebelumnya mereka telah berlatih membentuk ketahanan dan kekuatan tubuh di masing-masing cabang olahraga ini.
Banyak contoh dari olahraga ini yang banyak digemari, salah satunya binaraga. Dimana pelaku diharuskan berkelanjutan mempekuat otot dengan kombinasi olahraga angkat besi, lari, dan diimbangi dengan makanan bernutrisi.

Namun secara umum, olahraga jenis ini tentu saja akan menguras banyak tenaga. Tapi tidak diperbolehkan penggunaan obat bantu untuk menambah ketahanan. Karena pengkonsumsian obat tersebut sama saja dengan pemforsiran fungsi kerja tubuh.

2)   Olahraga Psikis

Sejak awal, cabang-cabang olahraga psikis atau olahraga otak ini mengindikasikan latihan untuk memperbagus fungsi kerja otak. Baik dari segi berpikir strategi maupun tingkat kesabaran pemain. Cukup sedikit cabang olahraga otak ini. Beberapa yang terkenal adalah catur yang banyak diminati karena pola permainannya yang mangandalkan pemilihan strategi menyerang dan bertahan juga melatih kesabaran pemain. Ada pula memancing yang menstimulasi tingkat kesabaran juga adrenalin para peminatnya.

Berkaitan dengan permainan atau olahraga tradional di Indonesia sebenarnya amat banyak jenisnya. Namun demikian sebagai gambaran Sumardiyanto mengemukakan bahwa berdasarkan data tentang olahraga tradisional yang berkembang di Indonesia antara lain pencak silat Gelombang (NAD), Kuda tunggang (Sumut), Keranjang kambie (Sumbar), Gutuk sambut bol (Sumsel), Cu (Jambi), Rajo-rajo (Bengkulu), Merebut bantal (Riau), Paku sukha (Lampung), Lubang batok (Babel), Ujungan (Banten), Cingkrang (DKI Jaya), Bubuyungan (Jabar), Serok mancung (Jateng), Gaprik (DIY), Keket (Jatim), Macepet-cepetan (Bali), Balemaran (NTB), Manatika (NTT), Perahu darat (Kalbar), Kerbau-kerbauan (Kaltim), Naik sigal (Kalsel), Teluk mangan (Kalsel), Tanggobeo (Gorontalo), Sero amburu (Sulut), Hekansalu (Sul.tenggara), Mpoliba puni (Sulteng), Massempe (Sulsel), Bolak balik tempurung (Maluku), Sidak ekol (Maluku Utara), Barapen (Papua), dll. Adapun olahraga tradisional yang telah dibakukan Direktorak Olahraga Masyarakat Ditjen Olahraga Depdiknas adalah Egrang, Gebuk bantal, Terompah panjang, Lari balok, Tarik tambang, Hadang, Patok lele, Benteng, Dagongan, Sumpitan dan Gasing. (http://file.upi.edu. [13/03/2011])

Sedangkan data tentang olahraga tradisional yang berkembang di wilayah Jawa Barat antara lain adalah : Tekosan, Boy-boyam/Bancakan, Kucing-kucingan, Galah asin/Gobak sodor/Dadaluan/Lenjang/Hadang, Jangleng, Pukul tongkat, Bubuyungan, Rounders, Sorodot gaplok/Gampar, Ucing cup, Hakdiuklise, Solnah/Ting-ting bulan, Panahan, Eleng-eleng, Bon-bonan/Bebentengan/Kucing pris/Galah totog/Pilisan/Tawanan/Galah ulung/Baren/Rerebonan, Gatrik, Wau/Layang-layang, Antu-antuan, Engkle, Lompat karet, Panjat pinang, Kambing-kambingan, Egrang, Toktak, Sompyang, Alung boyong, Sepak raga/Sepak bulatan/Sepak takraw, Ucing jidar, Gebuk bantal, Rakit/Perahu sampan, Kasti, Bola bakar, dan lain-lain.

Dari sejumlah permainan atau olahraga tradisional yang ada di Jawa Barat, maka untuk kepentingan penelitian penulis akan menjelaskan beberapa diantaranya, yaitu :

a.    Permainan Kasti

Dalam wikipedia Bahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org) dijelaskan bahwa Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball. 
Versi lain permainan kasti yang banyak dimainkan anak anak sekolah dasar: pemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang dimana pemain serang (yang mendapat giliran pukul) tak boleh di"gebok" atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oalh salah seoarng pemain jaga. Pemain jaga berjaga dilapangan untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di"gebok" dia dinyatakan mati dan kedua regu berganti - regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu angka. Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang. Permainan ini memang menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap dan melempar. Terdiri dari 2 base dengan jarak minimal 20 meter.

Lapangan Kasti

a.    Galah asin
Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. 
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 12 x 6 m yang dibagi menjadi 8 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horizontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan. (http://boerachol.blogspot.com/2010/12)


Lapangan Galah Asin



a.    Engklek
Engklek merupakan permainan tadisional lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah. Permainan ini berbentuk kotak-kotak yang menyerupai tanda tambah namun memiliki kotak-kotak. Kita harus loncat dengan menggunakan satu kaki dari kotak satu ke kotak. Kita sebagai pemain memegang sebuah pecahan eternit untuk dilemparkan ke masing-masing kotak dan kemudian kita melakukan lompatan ke dalam kotak-kotak tersebut. Setelah selesai lompat ke semua kotak kita mengambil pecahan enternit tersebut kemudian dilemparkan lagi kotak selanjutnya tapi dalam melempar tidak boleh melebih batas kotak yang telah disediakan jika kita melebihi batas kotak yang telah disediakan maka kita dinyatkan gugur dan diganti oleh pemain lagi.
Permainan ini dilakukan oleh dua orang atau lebih. Hal yang perlu disiapkan dalam permainan ini adalah sebelum kita memulai permainan ini adalah harus mengambar kotak-kotak dipelataran semen, aspal atau tanah. Mengambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empet untuk lebih jelasnya dibawah ini contoh model gambar kotak-kotak permaian ini.
Cara bermain engklek dapat dikemukakan sebagai berikut :
1)   Semua pemain melakukan hompimpa yang menang berhak melakukan permaian terlebih dahulu. Pemain pertama melemparkan gaco (pecahan enternit di kotak nomor satu). Saat melemparkannya tidak boleh melebihi kotak yang telah disediakan jika melebihi maka dinyatakan gugur.
2)   Pemain Pertama melompat dengan satu kaki (engklek), dari kotak 1 sampai kotak 6 kemudian berhenti sejenak di kotak A kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco yang ada di kotak satu dengan posisi kaki satu masih diangkat.
3)   Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut sampai ke kotak 2 jika keluar dari kotak 2 maka pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh pemain berikutnya.
4)   Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan jika pemain pelempar gaco melewati sasaran, atau menampak dua kaki dikotak 1,2,3,4,5,6 dan berhenti sejenak di kotak A kemudian lompat lagi di kotak 3 dan berhenti di kotak 2 untuk mengambil gaco di kotak 1.
5)   Jika gaco berada dikotak 2 maka pemain mengambilnya di kotak 3, jika gaco berada di kotak 4, 5 dan 6 maka pemain mengambilnya di kotak A.
6)   Kemudian jika semua telah dilakukan oleh semua pemain maka pemain melemparkan gaco dengan membelakangi engkleknya jika pas pada kotak yang dikehendaki maka kota itu akan menjadi rumahnya maka boleh berhenti dikotak tersebut seperti pada kotak A tapi hanya berlaku pada pemain yang menang pada permaian tersebut begitu seterusnya sampi kotak-kotak mulai dari angka 1 sampai 6 menjadi milik para pemain. Jika senua telah dimiliki oleh sang pemain maka permainan dinyatakan telah selesai. 
7. Pemenang adalah pemain yang paling banyak memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek yang digambar.



Lapangan Engklek




a.    Egrang
Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun. (http://www. Kaskus.us/showthread)


Permainan Egrang



a.    Bakiak
Permainan bakiak merupakan sebuah permainan dimana beberapa orang dalam satu tim (biasanya tiga orang) menggunakan sandal yang diikat pada sepasang kayu yang sama. Tim tersebut kemudian berlomba dengan tim-tim lain untuk mencapai garis finis dan menjadi pemenang. Dalam permainan ini kesulitan utama adalah menyelaraskan gerakan kaki para pemain. 
Permainan ini sangat asyik untuk dimainkan karena sisi kompetisi yang ditawarkan. Selain itu bermain bakiak mempererat persaudaraan karena harus menyelaraskan gerakan kaki. Hal ini yang menjadi moral dari permainan ini adalah kemerdekaan hanya bisa dicapai dengan menyelaraskan hati dan pikiran untuk satu tujuan merdeka. Saat ini banyak orang harus belajar bermain bakiak bersama di Indonesia yang sudah sangat tidak bersatu.





Sep 22, 2015

Buku Panduan PUPNS 2015

BUKU PANDUAN PUPNS 2015


1. Panduan PUPNS 2015
2. Buku Petunjuk e-PUPNS Admin
3. Buku Petunjuk e-PUPNS User
4. Buku Petunjuk e-PUPNS Helpdesk

Surat Edaran Resmi BKN tentang Implementasi e-PUPNS 2015

SURAT EDARAN BKN TENTANG IMPLEMENTASI E-PUPNS 2015


Untuk memperoleh data Pegawai Negeri Sipil yang akurat, terpercaya, dan terintegrasi yang mendukung pengelolaan dan pengembangan sistem informasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara (ASN), maka dalam e-PUPNS Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Elektronik (e-PUPNS) yang dibangun Badan Kepegawaian Negara.
Pelaksanaan e-PUPNS Tahun 2015 dijadwalkan akan dimulai tanggal 1 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.
Hal tersebut berdasarkan surat edaran resmi BKN No. K26-30/V77-4/99 tanggal 27 Juli 2015 tentang Implementasi e-PUPNS yang ditujukan kepada seluruh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat, Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi, dan Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota sebagai berikut :





Video Tutorial PUPNS 2015

VIDEO TUTORIAL PUPNS 2015



Berikut beberapa video tutorial PUPNS 2015 yang dapat kita simak :
1. Video Tutorial PUPNS 2015
2. Daftar PUPNS, Unduh
3. Data Guru PUPNS, Unduh
4. Data Keluarga PUPNS, Unduh
5. Data Pendidikan PUPNS, Unduh
6. Data Posisi PUPNS, Unduh
7. Data Utama PUPNS, Unduh
8. Diklat Fungsional PUPNS, Unduh
9. Diklat Struktural PUPNS, Unduh
10. Golongan PUPNS, Unduh
11. Jabatan PUPNS, Unduh
12. Lupa Login PUPNS, Unduh
13. Stakeholder PUPNS, Unduh
14. Cek Pendaftaran PUPNS, Unduh
15. Cek Pengaduan PUPNS, Unduh





Materi Sosialisasi & Pelatihan PUPNS 2015

MATERI SOSIALISASI & PELATIHAN PUPNS 2015


Sahabat PNS/CPNS, agar kita lebih memahami tentang berbagai hal yang terkait e-PUPNS, maka ada baiknya kita simak terlebih dahulu materi Sosialisasi & Pelatihan e-PUPNS. Berikut kita simak kutipan materi sosialisasi dan pelatihan ePUPNS 2015 yang dibuat/diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Sistem Informasi Kepegawaian, BadanKepegawaianNegara.

A. Tahapan Implementasi e-PUPNS
1. Penunjukan user admin PUPNS instansi oleh BKN atas usul pejabat yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian
  • Direktur Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian akan mengirim surat edaran kepada pejabat yang bertanggung jawab di bidang kepegawaian
2. Setting PUPNS admin oleh user admin PUPNS di instansiAdmin PUPNS melakukan setting PUPNS antara lain :
  • Setting user verifikator (SKPD/UPT/Satker& BKD/Ropeg)
  • Setting petugasHelp Desk System (HDS) di BKD/Ropeg, BKN
  • Melengkapi data unit organisasi
  • Melengkapi data fasilitas kesehatan
  • Melengkapi data fasilitas pendidikan
  • Setting verifikasipendaftaranPUPNS
  • Setting mulaidanselesaipendataanPUPNS
  • Setting Verifikator level 1 di aplikasi unor https://hr.bkn.go.id
3. Pelaksanaan Pendataan Ulang PNS 2015
  • Dilaksanakan setelah admin PUPNS selesai melakukan setting
  • Dibentuk petugas HDS (BKD, Kanreg, BKN Pusat) yang akan menyelesaikan dan menjawab permasalahan melalui Help Desk System (HDS)
  • Dibentuk Tim Verifikator di BKD, Kanreg, BKN Pusat

B. Tahapan Monitoring Implementasi
1.Penyelesaian Data Yang Bermasalah
  • PNSmenyampaikan permasalahan melalui HDS
  • Petugas HDS menjawab permasalahan yang masuk ke inbox
2.PNS dapatmengawasiprogress PUPNS-nya
3.User Executivedapatmemantauproses PUPNS danPermasalahan

C. Kewenangan Kantor Regional

1.Admin Kanreg: MembuatUser verifikator, petugasHelp Desk System (HDS)
2.Verifikasilevel 3
3.Penyelesaiandata yang bermasalahmelaluiHDS:
  • Pindahinstansi
  • Pensiun
  • Beda nama
4.Export Data PNS diwilayahKerjaKanreg

D. Kewenangan BKN Pusat
1.DirektoratStatus : Verifikasilevel 4 -tanggallahir
2.DirektoratPengadaandanKP :
  • Verifikasilevel 3
  • PetugasHDS PindahInstansi
3.DirektoratPensiun: PetugasHDS untukPengaktifanPensiun
4.Biro Kepegawaian: VerifikasiLevel 2 untukPNS BKN
5.DeputiSINKA : Penyelesaiandata yang bermasalahmelaluiHDS:
  • TabelReferensi: JFT, JFU, Pendidikan, LokasiLuarNegeri, BidangSpesialis, Matpel, DiklatFungsional,
  • TDB karena tidak ikut PUPNS 2003
  • TDB karena Pemberhentian
  • Beda Nama

E. Infrastrukture-PUPNS
Rancangan Infrastruktur Sistem ePUPNS 2015

1. Hardware
  • Web Application Server
  • Database Server (Data Mart)
  • Load balancing
  • Storage Server (SAN)
2. Software
  • Oracle database engine
  • Web Application Server
  • e-PUPNS webbased application dan portal aplikasi
3. Networking dan Security
  • Internet connection
  • Security Socket Layer (SSL)-DigiCert Certification
  • MCDN (Multi Content Delivery Network)
4. Data PNS
  • Terkoneksi dengan database PNS di NCSIS (SAPK)
  • Membangun Data Mart e-PUPNS
 
Berikut dapat diunduh materi Sosialisasi & Pelatihan e-PUPNS :
Sosialisai & Pelatihan e-PUPNS 2015
Materi Sosialisasi PUPNS BKD Kab. Bandung Barat
Materi Sosialiasi e-PUPNS 2015 Pemkot Bandung
Materi Sosialisasi e-PUPNS 2015 Kanreg Jayapura

Cara Mengisi Data Riwayat Golongan PNS di e-PUPNS 2015

CARA MENGISI DATA RIWAYAT GOLONGAN


Langkah-langkah Pengisian Data Riwayat Golongan PNS sebagai berikut :

Cara Mengisi Data Riwayat Golongan PNS

  • #1. Pastikan Anda sudah login ePUPNS pada menu Data Riwayat
  • #2. Pastikan juga posisi sub menu adalah Riwayat Golongan
  • #3. Jika data default/ database BKN ada yang masih kosong, silakan klik tombol "Ubah". Namun apabila data sudah sesuai dan Anda perlu menambah data lain seperti menambah riwayat Golongan Kenaikan Pangkat, maka klik lah tombol "Tambah" seperti tampilan pada nomor 15 pada gambar di atas. Baik Anda mengeklik ubah atau tambah, maka tampilan yang muncul sama dengan gambar di atas.
  • #4. Klik simbol segi tiga terbalik untuk menampilkan Golongan, kemudian pilih/klik lah golngan yang sesuai
  • #5. Isilah nomor SK CPNS/PNS ( sesuaikan )
  • #6. Isi dengan masa kerja golongan ( ...tahun ) sesuai yang tercantum pada SK CPNS/PNS ( sesuaikan )
  • #7. Isi dengan masa kerja golongan ( ... bulan ) sesuai dengan yang ada pada SK CPNS/PNS ( sesuaikan )
  • #8. Isi dengan tanggal SK CPNS/PNS ( sesuaikan )
  • #9. TMT Golongan diisi sesuai yang ada di SK
  • #10. Nomor BKN, isikan sesuai yang ada pada SK CPNS/PNS. Nomor BKN tertera pada SK PNS setelah kata "Memperhatikan: ....". Namun untuk SK CPNS adanya hanya NIP,( tidak ada Nomor BKN ). Jadi untuk pengisian nomor BKN pada riwayat golongan sebagai CPNS, silakan tanyakan kepada BKD agar jelas tentang apakah yang diisikan pada kolom tersebut NIPnya atau dikosongi saja.
  • #11. Isi dengan tanggal BKN yang tercantum pada SK CPNS/PNS ( sesuaikan ). Tanggal BKN tertera di SK CPNS/PNS setelah kata "Memperhatikan"
  • #12. Isi dengan jenis Kenaikan Pangkat Anda. Menu pilihannya meliputi: jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, penyesuaian ijazah, sedang melaksanakan tugas belajar, setelah selesai tugas belajar, penemuan baru, prestasi luar biasa, pejabat negara, golongan dari pengadaan CPNS/PNS, diperbantukan/dipekerjakan instansi lain, dan selama DPK/DPB.
  • #13. Setelah selesai mengisi, silakan klik "Simpan", jika masih ragu dengan kevalidan data yang ada, silakan dicek kembali. Anda juga bisa membatalkan pengisian tersebut dengan mengeklik tombol "Batal".

Setelah Anda mengeklik tombol "Simpan", maka akan muncul tampilan seperti gambar di atas. Silakan klik OK. Selesai. Ingat jangan dikirim dulu, biarkan data-data yang telah disimpan parkir dulu. Mengirimnya ( maksudnya klik tombol "kirim" yang ada di pojok kanan atas aplikasi ePUPNS jangan diklik). Pengiriman data baru boleh dilakukan setelah semua proses penginputan dan atau pengeditan data selesai. Permasalahan yang sering terjadi pada Riwayat Golongan adalah pada saat mengisi Golongan CPNS yang masih sama dengan Golongan PNSnya. Misalkan seorang PNS waktu pengangkatan CPNS dengan Golongan II/a, II/b, III/a, dan sebagainya, pada data default/sesuai database  yang sudah ada di BKN biasanya yang tercantum di ePUPNS adalah golongan  ( II/a, II/b, atau IIIb, dll ), sehingga saat seorang PNS menambahkan Golongan tersebut sebagai PNS maka akan ada keterangan yang intinya tidak bisa menambahkan golongan yang sama.

Jika seorang PNS mengalami hal tersebut, apa yang harus dilakukan?, yang harus dilakukan adalah tidak perlu menginputkan golongan II/a,II/b, atau III/b sebagai PNS, jadi biarkan saja golongan yang tercantum adalah golongan sesuai SK CPNS.

Apabila pada saat pengangkatan CPNS dan sampai sekarang baru punya 2 SK ( SK CPNS dan SK PNS ), maka di Data Riwayat Golongan yang ada baru 1 golongan sesuai golongan di SK CPNS. Dan apabila seorang PNS sudah pernah naik pangkat, maka selain golongan di SK CPNS, seorang PNS harus memasukkan golongan sesuai dengan golongan yang ada di SK Kenaikan Pangkat tersebut.

Cara Mengisi Data Posisi PUPNS 2015

CARA MENGISI DATA POSISI PUPNS 2015


Cara mengisi Data Posisi di e-PUPNS 2015 adalah sebagai berikut :
1. Jika Anda belum login, silakan login di https://epupns.bkn.go.id/login, masukkan kode register dan password kemudian klik "Login" . Apabila Anda pada posisi sedang login PUPNS, maka langsung saja klik menu Data Posisi yang ada di sebelah kanannya menu Data Utama : 

Klik Data Posisi PUPNS

2. Tampilan Data Posisi PUPNS
Pada menu Data Posisi sebagai berikut :
  • Instansi Induk
  • Lokasi Kerja
  • Wilayah Kerja
  • Unit Organisasi
  • Jenis Jabatan ( Perbaikan jenis jabatan dilakukan pada menu Data Riwayat )
  • Nama Jabatan ( Perbaikan nama jabatan dilakukan pada menu Data Riwayat )
  • TMT Jabatan ( Perbaikan TMT jabatan dilakukan pada menu Data Riwayat )
  • Verifikator Level 1 

Tampilan Data Posisi PUPNS

3. Cara Mengedit/Mengisi Data Posisi Instansi Induk PUPNS
Sahabat PNS, pastikan kevalidan Instansi Induk yang tercantum pada menu Data Posisi, jika data Anda sudah benar maka klik tanda centang ( biarkan/abaikan saja juga tidak masalah ). Namun jika nama instansi induk Anda belum benar, maka Anda wajib mengubahnya. Adapun langkah-langkah mengedit/mengisi Instansi Induk adalah sebagai berikut :
  • #1. Klik tanda silang merah ( X )
  • #2. Setelah form kolom pengisian muncul, ketikkan nama Instansi Induk Anda. Ketikkan beberapa huruf saja maka akan tampil beberapa pilihan instansi induk
  • #3. Jika instansi induk Anda sudah muncul, silakan klik
  • #4. Setelah instansi induk benar, silakan Anda klik tanda centang
  • #5. Selesai. Kini instansi induk Anda sudah benar
Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan tampilan Cara Edit Data Posisi Instansi Induk di bawah ini :


4. Cara Mengisi Data Posisi Lokasi Kerja PUPNS


Langkah-Langkah Mengisi/Mengedit Data Posisi Lokasi Kerja PUPNS adalah sebagai berikut :

A. Lokasi Kerja

  • #1. Klik tanda silang merah ( X )
  • #2. Setelah muncul form kolom isian, silakan Anda klik " Cari Lokasi"
B. Cari Lokasi

Setelah Anda mengeklik tombol "Cari Lokasi" maka akan muncul menu seperti: Jenis Lokasi, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan Desa. Namun menu tersebut tidak otomatis muncul, untuk memunculkannya, Anda dapat melakukannya seperti langkah-langkah sebagai berikut :
  • #1. Pastikan Jenis lokasi kerja Anda sudah benar. Menu jenis lokasi  memuat lokasi Dalam Negeri dan Luar Negeri. Jika data yang muncul otomatis belum sesuai, Anda bisa mengeklik simbol segitiga hitam untuk menampilkan pilihan jenis lokasi kerja.
  • #2. Ketikkan nama Propinsi lokasi kerja Anda. Pada contoh tertulis Jawa Tengah
  • #3. Untuk memunculkan kolom pengisian nama lokasi kerja Kabupaten, silakan Anda mengeklik tombol tanda plus ( + ) yang berada lurus dengan kolom provinsi.
  • #4. Ketikkan/masukkan nama lokasi kerja kabupaten Anda
  • #5. Tampilkan kolom pengisian nama lokasi kerja kecamatan dengan mengeklik tanda plus ( + ) yang berada di sebelah kanan/lurus dengan kolom kabupaten
  • #6. Ketikkan nama lokasi kerja tingkat wilayah kecamatan
  • #7. Tampilkan kolom pengisian lokasi kerja tingkat desa
  • #8. Ketikkan nama desa
  • #9a. Jika ketika Anda mengetik nama kabupaten Anda  tetapi belum muncul ( ada keterangan tidak bisa ditampilkan ), maka setelah langkah ke-8 selesai, Anda bisa melakukan pengaduan dengan cara mengeklik tombol ( ? ) helpdesk
  • #9b. Helpdesk Kecamatan
  • #9c. Helpdesk Desa
  • #10. Setelah proses selesai, silakan klik tombol "Pilih Lokasi"
5. Cara Cek Data Posisi Wilayah Kerja PUPNS
  • Klik tanda ( X )
  • Klik segitiga terbalik untuk menampilkan pilihan, jika wilayah kerja yang tampil hanya satu/sama dengan wilayah kerja pada kolom default database BKN, maka berarti Anda tidak perlu menggantinya.

6. Data Posisi Unit Organisasi (Unor)


Pastikan data posisi Unor Anda sudah benar. Jika belum benar, Anda bisa mengeklik tanda silang- kemudian klik "Cari Unor", setelah unor muncul, silakan klik unor yang sesuai.  Apabila unor tidak ditemukan maka klik tanda ?/helpdesk pupns.

7. Data Posisi menu Verifikator Level 1 PUPNS


Menu "Verifikator Level 1" PUPNS merupakan menu terakhir dari menu "Data Posisi PUPNS". Untuk menampilkan daftra verifikator level 1, Anda dapat memunculkannya dengan cara mengeklik segitiga terbalik, setelah daftar pilihan muncul maka klik lah verifikator yang sesuai.

Setelah menu Data Posisi ( instansi induk, lokasi kerja, wilayah kerja, unit organisasi/unor, dan verifikator level 1 )  selesai, silakan klik tombol " Simpan".


Cara Pengisian Data Utama e-PUPNS 2015

CARA PENGISIAN DATA PUPNS 2015


Cara Mengisi  Data Utama PUPNS
Menu Data Utama PNS pada aplikasi e-PUPNS adalah seperti tampilan gambar di bawah ini :



a. NIP Baru
Pastikan NIP baru Anda sudah sesuai dengan yang ada di Surat Keputusan Konversi NIP baru ( bagi PNS yang memiliki NIP lama ), sedangkan bagi PNS yang sejak awal menjadi CPNS/PNS sudah memiliki NIP 18 digit maka pastikan NIP di PUPNS sudah sama dengan yang tercantum di SK CPNS/PNS. Adapun untuk pengetikkan/penulisan NIP di aplikasi ePUPNS tidak perlu pakai spasi. Untuk NIP baru yang sudah otomatis tercantum sesuai database BKN tersebut mayoritas sudah valid, jadi Anda tidak perlu mengetiknya.

b. Nama sesuai dengan Database BKN
Untuk nama sepertinya juga kemungkinan besar sudah valid semua, namun tidak ada salahnya jika Anda mengeceknya kembali dan sesuaikan dengan nama yang ada pada Akta Kelahiran.

c. Gelar Depan
Bagi Anda yang memiliki gelar depan seperti Drs. dan sebagainya, tetapi belum tercantum, silakan isikan gelar depan Anda pada kolom yang tersedia. Caranya yakni dengan mengeklik tanda (X) yang ada di sisi kolom gelar depan.

d. Gelar Belakang
Cek gelar belakang Anda. Jika belum sesuai, lakukan pengeditan

e. Tempat Lahir
Pastikan tempat lahir sudah sesuai dengan Akta Kelahiran dan Ijazah

f. Tanggal Lahir (format dd-mm-yyyy)
Pastikan format tanggal lahir sudah tertib urutannya yakni tanggal-bulan-tahun kelahiran

g. Agama
Pastikan penulisan Agama sudah benar

h. Jenis Kelamin

i. TMT CPNS
Isi sesuai TMT yang ada di SK CPNS Anda

j. TMT PNS
Sesuaikan dengan SK PNS

k. Golongan Ruang (dapat diupdate pada Menu Riwayat Golongan)
l. TMT Golongan Ruang (dapat diupdate pada Menu Riwayat Golongan untuk setiap Golongan)
m. Pendidikan Terakhir (dapat diupdate pada Riwayat Pendidikan)
n. Tahun Lulus (dapat diupdate pada Riwayat Pendidikan untuk setiap Pendidikan)

o. Kedudukan Hukum
Jika Anda masih aktif, maka tidak perlu mengubah form ini karena pada Database BKN bagi PNS yang masih aktif akan otomatis berstatus AKTIF di menu Data Utama. Akan tetapi jika Anda sudah tdak aktif, klik lah tanda ( X ), setelah tanda silang diklik maka akan muncul form yang isinya opsi :

  • CLTN
  • Tugas Belajar
  • Pemberhentian Sementara
  • Penerima Uang Tunggu
  • Prajurit Wajib
  • Pejabat Negara
  • Kepala Desa
  • Sedang dalam proses banding BAPEK
  • Pegawai Titipan
  • Pengungsi
  • Perpanjangan CLTN
  • PNS yang dinyatakan hilang
  • PNS kena hukuman disiplin
  • Pemindahan dalam rangka penurunan Jabatan
  • Masa Persiapan Pensiun
  • Diberhentikan
  • Punah
  • TMS dari Pengadaan
  • Pembatalan NIP
  • Pemberhentian tanpa hak pensiun
  • Pemberhentian dengan hak pensiun
  • Mencapai BUP
  • Pensiun
p. Jenis Pegawai
Untuk jenis pegawai silakan sesuaikan dengan jenis pegawai Anda, adapun menu pilihannya :
  • PNS Pusat yang bekerja pada Departemen/Lembaga
  • PNS Pusat DPB pada instansi lain
  • PNS Pusat DPK pada instansi lain
  • PNS Pusat DPB pada Pemerintah Propinsi
  • PNS Pusat DPK pada Pemerintah Propinsi
  • PNS Pusat DPB pada Pemerintah Kabupaten/Kota
  • PNS Pusat DPK pada Pemerintah Kabupaten/Kota
  • PNS Pusat DPB pada BUMN/Badan lain
  • PNS Pusat DPK pada BUMN/Badan lain
  • PNS Daerah Propinsi yang bekerja pada Propinsi
  • PNS Daerah Propinsi DPB pada instansi lain
  • PNS Daerah Propinsi DPK pada instansi lain
  • PNS Daerah Propinsi DPB pada BUMN/BUMD
  • PNS Daerah Propinsi DPK pada BUMN/BUMD
  • PNS Daerah Kab./Kota yang bekerja pada Kab./Kota
  • PNS Daerah Kab./Kota DPB pada instansi lain
  • PNS Daerah Kab./Kota DPK pada instansi lain
  • PNS Daerah Kab./Kota DPB pada BUMN/BUMD
  • PNS Daerah Kab./Kota DPK pada BUMN/BUMD
r. Alamat
Isi alamat sesuai dengan identitas Anda di KTP

s. NIK
Sesuaikan dengan NIK yang di KTP atau KK

t. NPWP 
Isi NPWP Anda
Setelah data selesai diinputkan, langkah terakhir proses pengisian Data Utama yaitu menyimpan data tersebut dengan cara mengeklik tombol "Simpan" yang berada di pojok kiri bawah. Setelah Data Utama disimpan, jangan lakukan pengiriman data karena pengiriman data boleh dilakukan setelah Data Posisi, Data Riwayat, dan Data Guru/Data Dokter telah diisi semua.

Apa risikonya jika data belum lengkap tetapi sudah dikirim?, risikonya adalah data sudah tidak dapat diedit lagi.

Apakah dalam pengisian PUPNS boleh dicicil ?, boleh saja, misalkan Anda sudah mengisi dan menyimpannya tapi karena suatu hal ( koneksi internet terputus/berkas untuk pengisian data lainnya belum siap/dan lain-lain ), maka Anda bisa melanjutkannya di lain waktu. Adapun data utama Anda yang telah disimpan akan parkir dulu di tempat penginputan data ( belum masuk ke kolom utama ).


Data Utama dan data lainnya akan masuk ke kolom utama setelah dilakukan pengiriman yakni setelah mengeklik tombol kirim yang ada pada pojok kanan atas aplikasi ePUPNS.

Sep 21, 2015

Cara Login dan Edit Data PUPNS 2015

CARA LOGIN DAN EDIT DATA PUPNS 2015


Langkah-langkah untuk login dan edit data di e-PUPNS 2015 adalah :
A. Cara Login e-PUPNS 2015
1. Kunjungi https://epupns.bkn.go.id/login


2. Inputkan kode registrasi yang tercantum di Bukti Pendaftaran PUPNS 2015
3. Masukkan password
4. Klik tombol Login

B. Cara Input dan Edit Data PUPNS
Cara input dan edit data pada e-PUPNS secara umum adalah seperti gambar berikut :


  1. Klik tombol tanda centang/contreng jika data yang ditampilkan dalam formulir e-PUPNS sudah sesuai dengan data PNS (jika tanda centang tersebut tidak reaksi ketika diklik, maka abaikan saja). 
  2. Untuk data yang tidak sesuai atau terdapat kesalahan pada data yang ditampilkan dalam form e-PUPNS, PNS dapat mengeklik tombol [X] kemudian kolom/kotak isian untuk data perubahan akan muncul. Isilah perubahan data pada kolom tersebut sesuai dengan berkas pendukung Anda.

Data Riwayat Jabatan

CARA MENGISI DATA RIWAYAT JABATAN



Cara input maupun edit data riwayat jabatan di e-PUPNS :
1. Silahkan login dulu di https://epupns.bkn.go.id/login
2. Setelah login, silahkan klik menu "Jabatan", kemudian klik "Ubah"


  1. Form Jenis Jabatan. Klik lah simbol segitiga terbalik, pilhlah struktural atau fungsional tertentu
  2. Instansi Kerja. Cek instansi kerja Anda, jika belum sesuai pilih dengan cara mengeklik segitiga. Contoh instansi kerja : Pemerintah Kab. Bandung Barat
  3. Unit Organisasi. Jika unit organisasi belum sesuai, klik "Cari Unor" dan pilihlah yang sesuai. Namun apabila unit organsasi Anda belum tersedia, klik lah tanda tanya (?) Helpdesk untuk mengajukan pengaduan. Contoh Unit Organsasi : UPTD DIKPORA UNIT KECAMATAN CIPATAT
  4. Pastikan Nama Organisasi sudah benar. Jika belum, ketik lah. Contoh Nama Unit Organisasi : SDN Mandalawangi
  5. Pastikan juga kevalidan Unit Organisasi Induk
  6. Jika Anda pejabat struktural, pihlah yang sesuai
  7. Jika Anda pejabat fungsional, pastikan data sudah benar. Lakukan pengaduan apabila data belum bisa tampil
  8. Jika Anda pejabat fungsional umum, ketikkan yang sesuai. Lakukan pengaduan dengan mengeklik tanda tanya jika data belum tersedia
  9. Cek TMT Jabatan, tanggal SK.an Nomor SK

Gambaran Singkat PUPNS

GAMBARAN SINGKAT PUPNS

SISTEM PENDATAAN ULANG PNS ELEKTRONIK

Untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya dan terintegrasi 
sebagai dasar kebutuhan dalam mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN 
yang mendukung pengelolaan manajemen ASN yang rasional
sebagai sumber daya aparatur negara.

Tentang PUPNS 2015
Pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil (PNS) nasional merupakan kegiatan pemutakhiran data PNS yang dilakukan secara online dan dilaksanakan sejak bulan Juli dan berakhir pada Desember 2015. Untuk proses pemutakhiran data ini setiap PNS memulai dengan melakukan pemeriksaan data yang tersedia dalam database kepegawaian BKN dan selanjutnya PNS, melakukan perbaikan data yang tidak sesuai serta menambahkan/melengkapi data yang belum lengkap/tersedia di database BKN.

Dasar Hukum PUPNS 2015
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
2. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2015 Tanggal:22 Mei 2015, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Secara Elektronik Tahun 2015 (e-PUPNS 2015)

Unduh UU Nomor 5 Tahun 2014 (Format PDF)
Unduh UU Nomor 5 Tahun 2014 (Format Word)
Unduh Sosialisasi UU Nomor 5 Tahun 2014 (Powepoint)
Unduh Perka BKN Nomor 19 Tahun 2015

Tujuan PUPNS 2015
1. Untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya, sebagai dasar kebutuhan dalam mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN yang mendukung pengelolaan manajemen ASN yang rasional sebagai sumber daya aparatur negara.
2. Membangun kepedulian dan kepemilikan PNS terhadap data kepegawaiannya.

Cakupan Data PUPNS 2015
Data Pokok Kepegawaian (Core Data)
Nama, Tanggal Lahir
Data Riwayat (Historical Data)
Kepangkatan; Pendidikan / Pelatihan (Formal dan Non Formal); Jabatan; Keluarga
Lainnya (stakeholder PNS)
BPJS, Bapertarum, KPE
 
Untuk Informasi lebih lanjut :
1. Biro/Badan/Bagian Kepegawaian Instansi;
2. Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara;
3. Biro Hubungan Masyarakat BKN Pusat, Telp:021-8093008 ext.1105, 021-80882815
4. Direktorat Pengolahan Data dan Informasi Kepegawaian, Kedeputian Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Pusat
Helpdesk PUPNS
Telp: 021-8093008 ext.4203, 4210

Sumber : http://pupns.bkn.go.id

Sep 20, 2015

Aplikasi PKG JS20092015

APLIKASI PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)
Aplikasi PKG JS20092015
Silahkan Unduh Disini


Referensi PTK Lengkap

REFERENSI PTK LENGKAP


Bila sahabat membutuhkan referensi PTK lengkap berikut ini
dapat menghubungi Admin SGI


PTK TK, PAUD, RA
  1. Penggunaan Celemek Cerita Untuk Meningkatkan Kemandirian Anak TK Kelompok A.
  2. Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis dengan Menggunan Media Gambar di TK Kelompok B.
  3. Meningkatkan Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa melalui Sanksi Berjenjang pada TK.
  4. Implementasi Metode Bermain, Ceita dan Menyanyi (BCM) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa TK.
  5. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa TK dalam Pembelajaran Kemampuan Berbahasa melalui Penerapan Media Gambar.

PTK SD/MI
  1. Peningkatan Kemampuan dan Aktivitas Menulis dengan Menggunakan Buku Tulis Halus dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas I SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  2. Penerapan Metode Kerja Kelompok dan Latihan untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa dalam Menceritakan/Menjelaskan Isi Gambar di Kelas I SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  3. Peningkatkan Ketrampilan Bahasa Indonesia dengan Menumbuhkan Minat Membaca Siswa Kelas I SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  4. Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas I dengan Metode Simulasi Huruf di SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  5. Meningkatkan Kemampuan Baca melalui Model Pembelajaran Menyanyi pada Siswa Kelas I SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  6. Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengoperasionalkan Penjumlahan dan Pengurangan pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Bantuan Benda-Benda Konkrit di Kelas I SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

  7. Penerapan Pembelajaran Kontekstual untuk Meningkatkan Keterampilan Mendeskripsikan Secara Tertulis pada Siswa Kelas II SDN Pabuaran Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  8. Peningkatan Kemampuan Melengkapi Cerita Sederhana melalui Metode Tes Siswa Kelas II SDN Pareangpintu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  9. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II melalui Metode Diskusi Kelompok di SDN Mandalawangi Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

  10. Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf melalui Model Pembelajaran Terpadu pada Siswa Kelas III SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  11. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menjawab Isi Dongeng dengan Menggunakan Bahasa Indonesia dengan Baik melalui Bimbingan dan Latihan di Kelas III SDN Nyomplong Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  12. Manfaat Positif Pembelajaran Mendongeng Bagi Peningkatan Apresiasi Imajinasi Siswa Kelas III Terhadap Materi Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Margaluyu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  13. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika Melalui Tutor Teman Sebaya pada Siswa Kelas III di SDN Cikadu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  14.  
  15. Melalui Pembelajaran Bermain Peran Sebagai Upaya Guru Dalam Mengembangkan Nilai dan Sikap Siswa di Kelas IV SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  16. Upaya Memotivasi Siswa Dalam Pembelajaran Kepahlawanan dan Patriotisme Tokoh-Tokoh di Lingkungan Anak Melalui Pemberian Penguatan Verbal dan Non-Verbal pada Siswa Kelas IV SDN Cikadu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  17. Strategi Perbaikan Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Menggunakan Latihan di Kelas IV SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  18. Meningkatkan Kemampuan Memahami Perkalian Cara Susun Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN Pareangpintu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat
  19. Penggunaan Media Lidi Untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa pada Penjumlahan Bilangan Bilat di Kelas IV SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  20. Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian Dengan Media Benda-Benda Terdekat Dalam Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  21. Penggunaan Modifikasi Permainan Dakon Untuk Meningkatkan Kecepatan Menghitung Dalam Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat pada Anak Tunanetra di Kelas IV SDLB Rama Sejahtera Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat
  22. Penggunaan Metode Demonstrasi dan Media Nyata Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Struktur Akar pada Siswa Kelas IV SDN Nyomplong Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  23. Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Tentang Kenampakan Alam Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Interaktif di Kelas IV SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  24. Peningkatan Penerapan Metode Demonstrasi dan Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keaktifan, Kreativitas dan Kemampuan Siswa pada Mata Pelajaran IPS dalam Memahami Makna Kehidupan Berkoperasi di Kelas IV SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

  25. Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca dengan Pertanyaan Isi Bacaan pada Siswa Kelas V SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  26. Penerapan Pendekatan Proses 5 Fase Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Menulis pada Siswa Kelas V SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  27. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penggunaan Alat Peraga Gambar pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN Pareangpintu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat
  28. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Sifat-Sifat Bangun Datar Dengan Pendekatan Numbered Heads Together dan Alat Peraga Model Bangun Datar pada Siswa Kelas V SDN Pabuaran Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  29. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Terhadap Materi Makhluk Hidup dan Proses Kehidupannya pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Melalui Model Pembelajaran Terpadu di Kelas V SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  30. Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Dengan Pemanfaatan Alat Peraga di Kelas V SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  31. Upaya Peningkatan Kompetensi dan Life Skill pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran TL dan CTL di Kelas V SDN Pareangpintu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  32. Implementasi Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan aktivitas Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  33.  
  34. Meningktan Kemampuan Membaca Al Qur’an Melalui Metode Tutorial Teman Sebaya di Kelas VI SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  35. Model Pembelajaran Partisipatif Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Belajar Siswa pada Konsep Hukum Bacaan Qalqalah di Kelas VI SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  36. Penerapan Metode Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn siswa Kelas VI SDN Pareangpintu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  37. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Lisan dalam Menyampaikan Pendapat Melalui Metode Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas VI SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  38. Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Penggunaan Karton Berwarna Untuk Menanamkan Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat Positif dan Negatif pada Siswa Kelas VI SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat
  39. Penerapan Model Kooperatif Student Teams Achievment Division (STAD) Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa pada Materi Bilangan Pecahan dan Desimal Matematika di Kelas VI SDN Rawasari Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  40. Peningkatan Proses Pembelajaran Tentang Luas Bangun Melalui Model Pembelajaran Kooperatif STAD dan Kuis pada Siswa Kelas VI SDN Cikadu Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  41. Meningkatkan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Ruang Melalui Benda Konkrit Sekitar Siswa Kelas VI SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  42. Meningkatkan Kemampuan Siswa Terhadap Penguasaan Konsep Energi Panas pada Bidang Studi IPA Melalui Model Pembelajaran Pengalaman di Kelas VI SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  43. Penerapan Metode Demonstrasi Dengan Menggunakan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Sistem Tata Surya pada Siswa Kelas VI SDN Cicadas Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 
  44. Efektivitas Inovasi Pengajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Inquiri Sosial di Kelas VI SDN Rancabentang Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.


PTK SMP/MTs
PTK PAI

PTK PKn
  1. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model NHT untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn KD Kemampuan Berperan serta dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat
  2.  

PTK Bahasa Indonesia
  1. Peningkatan Kemampuan Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VII Semester Genap Melalui Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) di SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 
  2. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menggunakan Imbuhan peN-,pe-, an, peN-an, ke-, ke-an Melalui Pendekatan Belajar Aktif pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 
  3. Peningkatan Kemampuan Menulis Pesan Singkat Melalui Pembelajaran Perbaikan Model Pemisahan (Withdrawal) Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  4. Meningkatkan Keterampilan Mengungkapkan Monolog Descriptive Lisan Sederhana yang Berterima Menggunakan Sistem ICARE pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  5. Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Metode Conference Writing pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 
  6. Peningkatan Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  7.  
  8. Peningkatan Kemampuan Membaca Skimming Siswa Kelas VIII SMP Melalui Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  9. Peingkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Round Table Problem Solving pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  10. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Penggunaan Metode Umpan Balik dari Guru pada Siswa di Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  11.  
  12. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Resmi Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 


PTK Bahasa Inggris
  1. Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Teks Berbentuk Procedure Melalui Model Pembelajaran Make A Match di Kelas IX SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 
  2. Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Pembelajaran Kooperatif Model NHT pada Siswa Kelas IX SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.  

PTK Matematika
  1. Meningkatkan Ketahanan Pribadi Dalam Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  2. Meminimalkan Kesulitan Belajar Materi Persamaan Garis Lurus Dengan Pendekatan Konstruktivis pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  3. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pokok Bahasan Pangkat Tak Sebenarnya Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IX SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.



PTK IPA 
  1. Penerapan Metode Eskperimen Sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Mengidentifikasi Ciri-ciri Makhluk Hidup pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  2. Meningkatkan Prestasi dan Motivasi Belajar IPA Dengan Menerapkan Pengajaran Berbasis Inkuiri Pokok Bahasan Mikroskop pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  3. Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.


PTK IPS
  1. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Metode Problem Solving pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  2. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS pada KD Permintaan dan Penawaran serta Terbentuknya Harga Dengan Metode Tutor Sebaya pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat. 


PTK Seni Budaya
  1. Meningkatkan Prestasi Belajar Seni Rupa Melalui Ekspresi Seni Kaligrafi Islam pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  2. Meningkatkan Prestasi Belajar Seni Rupa Terapan Melalui Seni Mencetak Pot Bunga pada Siswa Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

PTK TIK     
  1. Pemanfaatan Media Proyektor di Laboratorium Komputer Dalam Membimbing Siswa Mengenai Cara Membuat Tabel Menggunakan Program Pengolahan Kata (Microsoft Word) di Kelas VIII SMPN 3 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

PTK SMA
  1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKn Materi Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Kelas XI SMAN 1 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  2. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui penerapan pembelajaran model STAD di Kelas XII SMAN 1 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
  3.  

PTK Bahasa Indonesia
  1. Meningkatkan Kecepatan Efektif Membaca (KEM) Dengan Menggunakan Metode KLOS pada Siswa Kelas XI IPA di SMAN 1 Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

PTK SMK
  1. Penggunaan Pendekatan Kuis Tim Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Dalam Kelompok Belajar Siswa Kelas XII Akuntansi di SMKN 1 Cipatat Kabupaten Bandung Barat
  2.  

PTK MA