1.
Persepsi
a.
Pengertian Persepsi
Manusia sejak diciptakan dan dilahirkan lebih sempurna
dibandingkan dengan makhluk ciptaan lainnya. Perbedaan itu tidak hanya dari penampilan
fisiknya saja (jasmani), tetapi manusia dibekali dengan akal perasaan dan panca
indra. Dengan potensi itulah manusia dapat menangkap rangsangan dan mengenal dunia
luar, sehingga mampu mengenali dirinya sendiri dan menilai stimulus yang
ditangkapnya serta melakukan penyesuaian terhadap keadaan sekitarnya, yang mana
hal ini berkaitan dengan persepsi (perception).
Sedangkan kemampuan manusia untuk membedakan,
mengelompokkan, memfokuskan yang ada dilingkungan sekitar mereka disebut
sebagai kemampuan untuk mengorganisasikan pengamatan atau persepsi. Persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses
yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya.
Persepsi berasal dari bahasa Inggris yakni kata “perception”.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa “Persepsi adalah proses
seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya” (Alwi, 2007: 863).
Untuk memberikan gambaran tentang pengertian persepsi berikut penulis kemukakan menurut pendapat beberapa ahli, antara lain :
1)
Walgito (1992:69) mengemukakan :
Persepsi sebagai pengorganisasian penginterpretasian
terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan
sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri
individu”. Sehingga menurut Walgito, karena persepsi merupakan “aktivitas
yang integrated, maka seluruh pribadi,
seluruh apa yang ada dalam diri individu ikut aktif berperan dalam persepsi itu.
3)
Thaha (2002:123) persepsi
didefinisikan sebagai “proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam
memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan, dan penciuman”.
4)
Jalaludin Rahmat (2003:51)
mengemukakan bahwa “persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan”.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah aktivitas menerima (melalui panca indera), menyeleksi,
mengorganisasikan, menginterpretasikan serta menilai tentang stimulus yang
berada dalam lingkungan dan menghasilkan suatu makna tertentu yang unik yang
berbeda dengan kenyataannya.
b.
Objek Persepsi
Persepsi terjadi karena adanya objek, waktu, dan tempat.
Sebagaimana disebutkan bahwa persepsi itu merupakan proses pengamatan, maka
hal-hal apa yang diamati dapat dibedakan atas dua bentuk dan disebut sebagai
obyek persepsi.
Bima Kurniawan (dalam www.facebook.com) mengemukakan tentang objek
persepsi bahwa :
Objek persepsi
bisa berupa apa saja yaitu segala sesuatu yang ada disekitar manusia. Karena
banyaknya objek persepsi, maka pada umumnya objek persepsi diklasifikasikan.
Objek persepsi dibedakan atas objek non manusia yang sering disebut non
social perception atau things perception, dan objek manusia
yang sering disebut person perception atau social perception.
Manusia
termasuk di dalamnya kehidupan sosial manusia, nilai-nilai kultural dan
lain-lain, dalam hal ini digunakan istilah persepsi interpersonal. Sedangkan
objek non-manusia adalah benda-benda mati seperti balok, pohon dan sebagainya.
Dalam
hal mempersepsi antara objek manusia dan non-manusia mempunyai beberapa
persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu apabila manusia dipandang sebagai
objek benda yang terikat pada waktu dan tempat seperti benda yang lain. Namun
perbedaannya, apabila yang dipersepsi itu manusia, maka objek yang dipersepsi
mempunyai aspek-aspek yang sama dengan yang mempersepsi dan hal ini tidak
dimiliki apabila yang dipersepsi itu non-manusia. Karena itu pada objek
persepsi, yaitu manusia yang dipersepsi, lingkungan yang melatarbelakangi objek
yang dipersepsi, dan perseptor sendiri akan sangat menentukan dalam hasil
persepsi.
c.
Proses Terjadinya
Persepsi
Walgito
(dalam Hamka, 2002:12) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu
yang terjadi dalam tahap-tahap berikut :
1) Tahap
pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses
fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.
2) Tahap
kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses
diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf
sensoris.
3) Tahap
ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan
proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor.
4) Tahap
keempat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa
tanggapan dan perilaku. (www.masbow.com).
Sedangkan
menurut pendapat para ahli bahwa proses persepsi terjadi melalui tiga tahap,
yaitu :
1) Tahap
penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat
indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan
informasi tentang stimulus yang ada.
2) Tahap
pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian
informasi.
3) Tahap
perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui
proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala serta pengetahuan
individu. (www.masbow.com).
Menurut
Walgito (2002: 50) mengenai proses terjadinya persepsi dapat diuraikan sebagai
berikut :
Objek persepsi akan dipersepsi oleh
individu, dan hasil persepsi akan dicerminkan oleh sikap yang diambil oleh
individu yang bersangkutan. Dalam mempersepsi objek, individu akan dipengaruhi
oleh pengetahuan, pengalaman, cakrawala, keyakinan dan proses belajar, dan
hasil proses persepsi ini akan merupakan pendapat atau keyakinan individu
mengenai obyek, dan ini berkaitan dengan segi kognisi. Afeksi akan mengiringi
hasil kognisi terhadap objek sebagai aspek
evaluatif, yang dapat bersifat positif atau negatif. Hasil evaluasi
aspek afeksi akan mengait segi konasi, yaitu merupakan kesiapan untuk
memberikan respon terhadap obyek, kesiapan untuk bertindak, kesiapan untuk
berprilaku. Keadaan lingkungan akan memberikan pengaruh terhadap obyek maupun
pada individu yang bersangkutan.
Dalam
proses terbentuknya persepsi tersebut, terdapat tiga aspek sikap yang menonjol
dalam diri individu yang bersangkutan sebagai berikut:
1) Aspek
kognisi, yaitu menyangkut pengharapan,
cara mendapatkan pengetahuan atau cara berfikir dan pengalaman masa lalu.
Individu dalam mempersiapkan sesuatu dapat dilatarbelakangi oleh adanya aspek
kognisi, yaitu pandangan individu terhadap sesuatu berdasarkan dari keinginan
atau pengharapan dari cara individu tersebut memandang sesuatu berdasarkan
pengalaman dari yang pernah didengar atau dilihatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Aspek
konasi, yaitu yang menyangkut sikap,
perilaku, aktivitas, dan motif. Individu dalam mempersepsikan sesuatu bisa
melalui aspek konasi yaitu pandangan individu terhadap sesuatu yang berhubungan
dengan motif perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.
3) Aspek
afeksi, yaitu yang menyangkut emosi dari
individu. Individu dalam mempersepsikan sesuatu bisa melalui aspek afeksi yang
berlandaskan pada individu tersebut, hal ini dapat muncul karena adanya
pendidikan moral dan etika yang di dapat sejak kecil. Pendidikan tentang etika
dan moral inilah yang akhirnya menjadi landasan individu dalam memandang
sesuatu yang terjadi disekitarnya.
d.
Indikator Persepsi
Di
dalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap
suatu obyek yang dapat bersifat positif atau negatif, senang atau tidak senang
dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu
kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam
situasi yang tertentu pula.
Menurut Adler
& Rodman (2009) terdapat tiga indikator persepsi yaitu :
1)
Seleksi (selection). Seleksi adalah tindakan
memperhatikan rangsangan tertentu dalam lingkungan.
2)
Organisasi (organization). Setelah menyeleksi
informasi dari lingkungan, kita mengorganisasikannya dengan merangkainya
sehingga menjadi bermakna.
3)
Interpretasi (interpretation). Interpretasi adalah
proses subjektif dari menjelaskan persepsi ke dalam cara yang kita mengerti. (id.answers.yahoo.com)
No comments:
Post a Comment